Fahmil Qur'an, Soal Setebal Dua Buku Persiapan SBMPTN! -Cheoum Buteo Series-

 Halo teman-temanku yang budiman! Bagaimana kabarnya hari ini? Di daerahku,  hujan deras banget, dingiiin, brr. 🀒🌧


Kali ini Hanatta mau bawain varian kedua dalam menu 'Cheoum Buteo' yang udah aku spill di akhir postingan yang lalu. πŸŒ‹


Menurut kalian, lomba apa yang membuat para pesertanya harus menghapalkan dan memahami setumpuk buku tebal berisi pertanyaan dan jawaban? πŸ™„


Jadi, kali ini aku mau cerita tentang pertama kali aku ikut Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) cabang Musabaqah Fahmil Qur'an (MFQ) pada tahun 2018 lalu. Penasaran nggak? Penasaran dong!


Jadi waktu itu aku masih kelas sepuluh, lalu ditawari oleh seorang guru agama untuk ikut dalam MTQ Fahmil Qur'an. Kenapa kok tiba-tiba ditawari? Jadi, anggota MFQ fix yang tahun sebelumnya sudah maju ada yang resign satu orang karena mau fokus buat Ujian Nasional dan ujian-ujian lainnya untuk masuk ke PTN. Terus, kata Bu Guru, aku dinilai cukup mampu untuk menggantikannya, dilihat dari bagaimana caraku mengikuti pembelajaran di sekolah bersama beliau. Awalnya aku ragu, dan berniat buat menolak tawaran dari beliau, apalagi setelah melihat kumpulan soal-soal yang keluar di tahun-tahun sebelumnya banyaaak banget, tebel banget! Rasanya aku sudah mau menyerah aja tuh di awal! Namun beliau kukuh meminta supaya aku turut serta. Jadi, aku mengiyakan tawaran beliau setelah diberi semangat berkali-kali. 흫_흫


Fyi, Fahmil itu nggak diikuti secara individual nih teman-teman, tetapi secara tim berisikan tiga orang yang mencakup satu juru bicara. Juru bicaranya waktu itu adalah kakak kelasku sendiri yang sudah kelas sebelas, dan sudah berpengalaman. Sedangkan anggota tim kami yang satunya adalah seorang siswi kelas sembilan. Meskipun masih kelas sembilan, kemampuan dia jauh berada di atasku yang masih pemula ini loh! Serius, dia hebat banget! 😍


Juru bicara punya wewenang sebagai satu-satunya orang yang boleh menyampaikan jawaban sebuah tim dalam pertanyaan reguler. Tim akan diberi nilai minus jika anggota yang bukan merupakan juru bicara tim mengambil alih mikrofon dan menjawab pertanyaan (kecuali dalam pertanyaan rebutan, melagukan sebuah ayat [tilawah] atau menebak sebuah lagu tilawah).


Fahmil Qur'an itu sejatinya berisikan tentang cerdas cermat Al-Qur'an. Misalnya diperdengarkan sebuah tilawah, nanti kami diminta untuk menebak lagu apakah yang dipakai dalam tilawah tersebut. Ada juga soal yang berupa diperdengarkannya suatu ayat, kemudian kami perlu menjawab ayat berapa dalam surat apa yang diperdengarkan tersebut. Kami juga diperdengarkan suatu ayat, kemudian perlu menjelaskan cerita tentang apakah yang diceritakan dalam ayat tersebut, atau tentang Nabi siapakah yang diceritakan dalam ayat, dan berbagai pertanyaan yang berkaitan dengan Al-Qur'an lainnya. πŸ§•


Kumpulan soal-soal dari berbagai tahun telah dikumpulkan oleh guru pembimbing kami untuk memudahkan kami dalam belajar dan memahami. Kami pun selama beberapa bulan tak henti belajar dan mencoba menghapal serta memahami setiap butir soal. Kami harus menyeimbangkan antara belajar Fahmil dan belajar di sekolah. Aku sendiri, mengaku agak payah! Hehehe. Aku nggak sehebat kedua temanku yang bisa menebak lagu tilawah, atau menghapal ayat Al-Qur'an yang panjang-panjang. Jadi, aku kebagian menjawab soal berupa pertanyaan ayat berapa surat apa, isi cerita dari suatu ayat, menceritakan tentang Nabi siapa dalam sebuah ayat, dan menerjemahkan suatu ayat.  Aku bisa menghapal beberapa ayat tapi yang pendek, hehe. πŸ˜‚ Untuk soal lain seperti hukum bacaan, cara membaca, sifat-sifat Nabi dan Rosul serta Allah kami jawab secara bergantian, dengan cara berbagi tugas. Namun untuk soal melagukan suatu ayat (tilawah), atau menebak lagu, aku menyerah. πŸ˜‚ Biar ahlinya saja yang melakukan.


Setiap hari aku berusaha untuk belajar sebanyak-banyaknya dari soal yang pernah ada. Aku tentu berharap kehadiranku sebagai anggota baru di tim nggak membuat teman satu timku yang lain menjadi kecewa, dong. Karenanya, aku belajar dengan giat untuk setidaknya bisa sejajar dengan mereka. γ… γ…  Kadang aku sambat juga sih sama temen-temen di kelas, lalu mereka akan menyemangatiku dengan sepenuh hati. γ… γ…  Aku masih terharu sampai sekarang. Pokoknya aku nggak boleh menyerah!


Soal-soal yang kami pelajari kira-kira setebal satu setengah buku persiapan SBMPTN, atau bahkan dua buku ditumpuk menjadi sau. 😫 Jujur, aku dulu pernah sampai menangis karena banyak sekali yang belum kupelajari, padahal waktu MTQ sudah semakin dekat. Namun karena semangat untuk belajar dan kami belajar bersama-sama, semua terasa lebih ringan. Apalagi, ternyata setelah kita memahami (bukan sekedar hapal), rasanya senang ketika melakukan simulasi tanya jawab. Terkadang sekarang saat aku sedang membaca Al-Qur'an, ada sebuah ayat yang membuatku kembali ke masa itu, hehe. Misalnya, "Eh, ini ayatnya artinya cerita tentang Nabi Ibrahim saat ... bukan ya?" lalu aku coba mengulang cerita itu kembali di dalam otak, selepas itu melihat terjemahannya, dan bingo! Benar, hehehe! Tapi pernah juga salah sih, hehehehehe. Soalnya ayatnya mirip-mirip. πŸ˜…


Cara belajar kami adalah belajar otodidak, kemudian setiap minggu kami selalu mengusahakan setidaknya sebuah pertemuan di rumah guru kami untuk simulasi tanya-jawab dan cross check hasil latihan. Terkadang kalau kami sudah selesai mempelajari soal tahun A, maka kami akan diberi soal baru dari tahun B, C, atau D. 🀯

Rasanya berat, tapi apa sih yang enggak buat ilmu? 😳😭


Setelah latihan berbulan-bulan, tibalah saatnya MTQ dilaksanakan. Kami pergi MTQ selama seminggu. Saat MTQ, kami menginap di rumah salah satu warga di lokasi MTQ dilaksanakan. Setiap satu rumah akan menerima satu kafilah. Dan lucunya, rumah yang menerima para kafilah kala itu berjejer! Jadi rasanya kami tengah tinggal di sebuah perumahan pecinta Al-Qur'an! ❣️ Kegiatan MTQ sendiri itu memang dilaksanakan untuk terus menumbuhkan dan tetap menjaga cinta kepada Al-Qur'an. 😍


Aku bahagia banget pernah diberi kesempatan seperti itu. :" Sebelumnya, kegiatanku di rumah biasa diiringi lagu gema MTQ dari radio, dan kala itu aku bisa mendengarnya secara langsung. Ada barisan drum band yang turut menyemarakkanya pula. πŸ˜­πŸ’œ


Fahmil Qur'an dilaksanakan selama dua hari. Hari pertama adalah babak penyisihan, dan alhamdulillah kami masuk ke babal final! Yee! Ibuku waktu itu menyusul ke lokasi lomba, karena kebetulan lokasinya cukup dekat dengan desa kami. Dan kebahagiaanku hari itu jadi bertambah berlipat-lipat! 😭❣️


Besoknya kami maju lagi untuk final, dan alhamdulillah lagi, akhirnya kami berhasil menyabet terbaik dua putri untuk Musabaqah Fahmil Qur'an tingkat kabupaten! ✊ Aku seneng banget bisa dapet pengalaman baru disana, dan seneng juga bisa bolos sekolah seminggu, hehehe (tolong janga dilaporin ke guruku ya). Eh, tapi meskipun nggak sekolah seminggu, kami tetap harus mengerjakan tugas. Jadi tugas yang kami dapat selepas izin itu rasanya berlipat ganda. 😭 Nggak masalah sih bagi teman-teman yang hobi nugas! Hehe, kalian suka banget nugas 'kan? Hidup hampa tanpa tugas 'kan? Udah, jujur aja. 🀣


Tidak hype seperti sebelumnya ya? Huhuhu, maaf. Hujan masih turun dengan derasnya dan hawanya masih dingin banget padahal disini udah jam dua belas siang lebih. (╥﹏╥) Aku kedinginan banget, tidak fokus mengetik nih jadinya. o(╥﹏╥)o


Sekian dulu aja kali ya? Aku mau ada kelas soalnya hehe. Habis ini masih ada postingan lagi kok! Jadi pokoknya tetep tunggu update-an dari aku ya! Hehehehe. Belum bosen kan baca tulisanku? Nggak akan bosen dong! πŸ˜‹


Selanjutnya, kira-kira aku mau sajikan apa lagi nih buat kalian semua? Mm, masih dalam menu yang sama, gimana kalau kita coba varian ketiga? Pernah nggak sih kamu ikut lomba yang mengharuskan kamu presentasi di hadapan para juri yang keren abis dan ahli dalam bidangnya? Di tempat rapat yang kayak di drama-drama Korea? Wiiih, gimana tuh rasanya? πŸ€” Nano-nano banget! 😭


Mau tahu ceritanya dari aku nggak? Penasaran nggak? Penasaran dong! Yaudah, kalau gitu, tunggu postingan selanjutnya ya! Tetap semangat, kerja keras, kerja cerdas, pantang menyerah, dan teruslah membaca demi membuka jendela dunia! Oke, sampai ketemu lagi! Happy reading! 🧚‍♀🧚‍♂

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mata Kuliah pada Semester 1?!—Ilmu Gizi UNSOED

Run, Run, Run! Pesawat Hampir Lepas Landas!

Bagian Sembilan