Teknik Kesabaran Dalam Presentasi -Cheoum Buteo Series-

 Halo teman-temanku yang budiman! Bagaimana kabarnya hari ini? Masih sehat dong ya?! Selama dua hari terakhir ini aku menghilang secara tiba-tiba dari peradaban blogger ya? πŸ˜‚ Sebenernya aku juga nggak mau menghilang, tapi itu kemarin-kemarin beneran sibuk dan capek banget sama berbagai kegiatan, hehehe. Maaf ya. 😘🀣


Aku sebenarnya mau nulis malam-malam yang tenang, tapi mataku protes melulu! 😠 Katanya, "Inget atuh Han, 'dan Kami jadikan malammu sebagai istirahat', emang nggak mau istirahat bener Han? Nanti kalo aku nggak bisa dipakai lagi gimana? Aku ini tak tergantikan loh. Emangnya mau diganti pakai bola pingpong?" begitulah ocehannya setiap malam. Tapi ngeri juga ya ancamannya? Dasar si mata! Kalau debat antar manusia, aku masih bisa. Tapi kalau debat sama mata sendiri nggak bisa! Apalagi dia pengetahuannya lebih banyak daripada aku. Secara, kalau membaca buku 'kan dia yang pertama lihat, baru disampaikan ke otak. Dasar! Maunya duluan terus! 😑 (Tapi nggak papa aku sayang kamu kok mata. 😘) Dia mengancam nggak mau diajak membaca buku lagi kalau dipaksa kerja 25 jam sehari. πŸ™„ Yaudah deh, turutin aja, hitung-hitung ungkapan terimakasih karena sudah membantuku melihat indahnya dunia selama sembilanbelas tahun. 😘 I love my eyes. Kalian juga harus sayang sama mata ya! Dijaga baik-baik agar selalu sehat. πŸ˜‡


Kembali ke topik yuk! Kali ini Hanatta mau bawain apa hayo? Yak, sesuai postingan terakhir sebelum negara api menyerang, aku mau menyajikan varian lain dari menu 'Cheoum Buteo' yaitu pengalaman pertama kali presentasi di hadapan para juri yang keren abis dan ahli dalam bidangnya! Di tempat rapat yang kayak di drama-drama Korea! Lebay sedikit nggak papa 'kan ya? 😭✊


Jadi sewaktu aku kelas duabelas, yang seharusnya sudah pensiun dari berbagai macam lomba dan menikmati masa tua yang penuh ujian, ternyata aku diberi amanah sebagai salah satu delegasi Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan tingkat kabupaten 2020 oleh sekolahku. Jadi, mau tidak mau (padahal mau banget) aku menyanggupinya. Bersama dengan seorang adik kelas yang duduk di bangku kelas sepuluh, kami akhirnya maju sebagai dua delegasi dari sekolah kami. Meluncuuur! 😡


Kami berdua terpaut jarak usia beberapa tahun, tetapi perasaan gugup kami tetap setara. πŸ˜‚ Aku malu sebenarnya, sebagai kakak kelas seharusnya aku memberi contoh yang terbaik. Namun kala itu aku berusaha sekeras mungkin untuk menenangkan hati rekanku itu, walaupun jantungku juga tengah dangdutan dan berjoget ria. Untung saja rekanku nggak sadar kalau aku sedang gugup ... eh, atau jangan-jangan, kamu sadar ya wahai rekan B? πŸ™


Kami berangkat ke lokasi acara di pagi hari. Sepanjang perjalanan aku selalu berusaha mengiangkan kalimat 'everything's gonna be ok' sampai aku merasa yakin seyakin-yakinnya. Jujur, persiapan kami kurang matang dan kami belum membuat karya fisik apapun sesuai dengan yang seharusnya kami buat. Jadi, kala itu kami hanya bermodalkan beberapa lembar kertas dan kenekatan yang bulat seperti bola pingpong. Untung dalamnya tidak kosong seperti bola pingpong, tetapi padat seperti bola kasti. 😭


Sesampainya di lokasi, kami mendapatkan nomor antrian. Aku mendapat nomor tiga, dan rekanku mendapat nomor empat. Kami seperti anak hilang yang latihan presentasi di tangga dekat sebuah ruangan. Beberapa kali karyawan dinas disana melewati kami dan menebar senyum, heuf, lumayan membuat kami cukup tenang.


Setelah beberapa saat lamanya, akhirnya waktuku tiba. Waktuku untuk presentasi tiba! Aku memasuki ruangan dengan pintu kaca tak tembus pandang tersebut, kemudian berjalan dengan sok tenang—beneran pura-pura tenang ini—lalu ketika sudah sampai di depan proyektor dan laptop yang telah disediakan, aku berhenti. Ya kali mau lanjut jalan terus, memangnya mau fashion show?! Muterin kursi-kursi kosong terus keluar ruangan. 🀣


Aku memberi salam penghormatan kepada para juri. Disana ada tiga orang juri dan satu orang pengawas. Aku merasa diawasi dan diperhatikan. Ah, speechless, akhirnya ada yang memperhatikan aku, uwu. HAHAHAHA. 😭 


"Ya, silakan mulai," kata pengawas. Waktuku hanya sepuluh menit untuk presentasi, dan lima menit untuk pertanyaan. Mustahil pertanyaan bisa cuma lima menit! Dan benar saja, akhirnya sesi pertanyaan lebih dari lima menit. πŸ€’


Awalnya aku gugup, apalagi sajian powerpoint-ku beneran amburadul! M ... maksudnya gini loh, powerpoint-ku kebanyakan tulisan daripada gambar. Soalnya itu memang buatnya semalem doang. Kurang persiapan banget ya? Kalian nggak boleh gitu ya kalau mau ada acara! Aku marahin kalau kalian meniru hal buruk ini! 😭 Setelah kegugupan di awal presentasi memudar seiring berjalannya slide dan waktu, aku mulai menjadi percaya diri kemudian memberikan segala yang aku bisa berikan. Setiap contoh dan hal-hal yang bisa aku ekspresikan melalui gestur pun aku lakukan. Rasanya jantung ini dangdutan, tetapi apa boleh buat? Kata guru seni budayaku, kita harus sabar ketika melakukan sesuatu. Bersabarlah dan lakukan dengan perlahan, bersabarlah dan lakukan yang terbaik, bersabarlah untuk mencapai akhir, dan akhir yang akan dicapai adalah akhir yang memuaskan. Begini teman-teman, dalam melakukan suatu hal, pasti ada perasaan ingin cepat selesai, ingin cepat kelar. Rasanya nggak nyaman dan maunya cepat, cepat, cepat! Namun setelah kita menyelesaikannya dengan cepat tapi nggak begitu bagus, yakin ... pasti ada rasa menyesal, dan berharap mendapat kesempatan kedua bukan? Nah, anggap saja kita nggak punya kesempatan kedua! It's the only chance to show the real me to the world! Maaf kalau bahasanya ngawur, dan kelihatannya menyangkut sebuah merk ya? Aku lupa merk apaan. Merk mesin fotokopi bukan ya? Ah sudahlah. 🀧


Dan ... ya, aku bersabar. Aku melakukan yang terbaik yang aku bisa. Dan akhirnya, kritik dan saran muncul di sesi pertanyaan. Kalian bisa juga catat nih. Jadi, yang dikritik adalah powerpoint-ku. Powerpoint nggak boleh terlalu padat oleh tulisan, sehingga akan membuat audience menjadi bosan. Powerpoint hanya perlu diisi banyak-banyak visualisasi, sisanya, tinggal pembicara yang mengkomunikasikannya. Catat ya! Oiya, buat yang sudah tahu, maaf ya, huhuhu. Habisnya, belakangan ini aku lihat teman sekelasku kalau membuat powerpoint pasti bagus banget! Aku terharu dan speechless melihat powerpoint sebagus itu. Aku beneran belum bisa buat yang sekeren itu soalnya. Kalian keren, teman sekelas! πŸ–€πŸ’›πŸ˜­


Kami menunggu hingga setiap peserta selesai menampilkan presentasinya. Di tingkat kabupaten, ternyata memang belum ada peserta yang membawa hasil karya inovasi dalam bentuk fisik. Jadi untuk presentasi cukup sebentar. Hanya sejak pagi sampai sore saja, dan untuk menyelesaikan pengumuman hanya sampai petang. πŸ™‚


Aku nggak menyangka akan berhasil menyabet juara pertama. Huah, senangnya. Di tahun terakhirku, ternyata aku masih bisa memberi kenang-kenangan untuk sekolah tercinta. Semua ini juga berkat bimbingan para guru, terutama di bagian kesabaran itu teman-teman. Kalian bisa ya, coba menerapkan kesabaran itu ketika kalian sedang melakukan sesuatu. Menurutku, itu bisa banyaaak berguna, loh! ✨


Nggak hype lagi ya? πŸ˜‚ Maaf ya.... Komentar aja kurangnya apa, nanti aku tambahin lagi untuk keperluan berkembangnya blog ini. πŸ“ Akhir-akhir ini, udah mulai insecure lagi sama tulisanku. Soalnya ... ya, gitu deh. Namun jika setidaknya tulisanku membawa manfaat, aku akan terus berbagi. Eaa. ♪\(*^▽^*)/\(*^▽^*)/


Sekian dulu ya untuk kali ini, hehe. Psst, aku nulisnya malam-malam nih, tapi post-nya besok pagi. Heuff, mataku udah ngambek gini. Aku takut besok dia nggak mau diajak kuliah pagi-pagi, kan repot. Ngantuk sih enggak, tapi pegal iya. Jangan ditiru ya! Ini aku sekali-sekali aja kok. πŸ˜‚


Oiya, untuk selanjutnya, aku masih bakal bawain varian dari menu 'Cheoum Buteo' yaitu tentang ... aku hampir ketinggalan pesawat. 🀣 Ini malu-maluin banget, tapi aku rasa aku harus berbagi ke kalian semua supaya kalian nggak mempunyai rekam jejak pengalaman memalukan kayak aku. 🀣


Oke, sampai ketemu di postingan selanjutnya! Tetap semangat meraih mimpi dan Cita-Citata! Eh, cita-cita! HAHAHA. Tunggu postingan selanjutnya ya! Happy reading! 🧚‍♂🧚‍♀

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mata Kuliah pada Semester 1?!—Ilmu Gizi UNSOED

Run, Run, Run! Pesawat Hampir Lepas Landas!

Bagian Sembilan